Sabtu, 09/11/2024 08:36 WIB

Pesan Nadiem saat Lepas 21.045 Mahasiswa Kampus Mengajar ke-5

Nadiem mengapresiasi para mahasiswa yang bertekad meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, dengan terlibat dalam program Kampus Mengajar yang menyasar 5.093 satuan pendidikan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Youtube)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim resmi melepas 21.045 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar angkatan kelima, pada Jumat (17/2) secara hybrid di Jakarta.

Dalam sambutannya, Nadiem mengapresiasi para mahasiswa yang bertekad meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, dengan terlibat dalam program Kampus Mengajar yang menyasar 5.093 satuan pendidikan.

"Menurut saya, para mahasiswa yang terlibat di Kampus Mengajar adalah yang paling berani meninggalkan zona nyaman untuk berkontribusi. Ini benar-benar luar biasa," kata Nadiem.

Mendikbudristek juga memberikan pesan kepada mahasiswa peserta program Kampus Merdeka agar menjalankan peran tersebut dengan sungguh-sungguh. Mereka nantinya akan berkolaborasi dengan guru dan kepala sekolah untuk meracik pembelajaran yang kreatif yang inovatif.

"Setelah melewati beragam materi pembekalan yang komprehensif, sudah saatnya adik-adik semua terjun langsung ke lapangan, menjadi sosok teladan bagi para pelajar dan masyarakat di tempat kalian ditugaskan. Jalanilah peran tersebut dengan sungguh-sungguh, berikan yang terbaik di tempat penugasan masing-masing, dan saya tunggu cerita-cerita inspiratifnya," ujar dia.

Kegiatan seremoni pelepasan Kampus Mengajar Angkatan 5 juga diadakan secara luring di 34 wilayah BBPMP dan BPMP Provinsi, yang dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, mahasiswa, dan kepala sekolah.

Nadiem berharap animo yang besar ini mampu memperkuat pelaksanaan dan monitoring dari berbagai pemangku kepentingan, yang berkaitan dengan Program Kampus Mengajar.

"Besar harapan saya agar Ibu dan Bapak dapat berdiskusi, berkolaborasi, dan bekerja sama dengan adik-adik mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya dalam hal kemampuan literasi numerasi dan pemanfaatan terobosan-terobosan teknologi," tutup Mendikbudristek.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo mengatakan program Kampus Mengajar merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang tidak bisa didapati di bangku kuliah.

"Karena itu saya berpesan untuk tetap humble, tetap belajar dengan siapapun dan berkolaborasi, dan tidak mudah menyerah dalam meningkatkan budaya literasi dan numerasi di sekolah tujuan," pesan Anindito.

Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah, Iwan Syahril menyebut program ini salah satu solusi mengakselerasi pembelajaran di satuan pendidikan pasca pandemi Covid-19.

Kolaborasi yang terjalin antara mahasiswa program Kampus Mengajar dan guru di ruang kelas, diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas literasi dan numerasi siswa, namun juga pengembangan kompetensi mahasiswa.

"Semangat untuk semua mahasiswa yang bertugas, proses yang akan kalian jalani akan menimbulkan kesan untuk pendidikan di masa depan," ujar Iwan.

Ditambahkan oleh Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, program Kampus Mengajar terbukti meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa sekolah dasar dan menengah.

Memasuki program Kampus Mengajar angkatan kelima, lanjut Nizam, pihaknya telah melakukan sejumlah peningkatan kualitas baik dari sisi pembekalan untuk mahasiswa maupun kualitas program tersebut berdasarkan masukan dari berbagai pihak.

"Program ini juga memberikan dampak yang signifikan tidak hanya bagi siswa-siswi yang di sekolah yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar, tapi juga mahasiswa untuk belajar komunikasi dan tantangan di lapangan," sambung Nizam.

Diketahui, sejak diluncurkan pada tahun 2020 hingga angkatan kelima, program Kampus Mengajar telah berhasil menerjunkan lebih dari 90.000 mahasiswa ke lebih dari 20.000 SD dan SMP. Kehadiran para mahasiswa di ruang-ruang kelas pembelajaran siswa juga mendapatkan respons yang sangat positif dari para kepala sekolah.

Melalui survei yang dilakukan pada angkatan sebelumnya, dari 2.668 kepala sekolah yang menjadi responden, sebanyak 93,6 persen di antaranya merasa puas terhadap program kerja mahasiswa peserta Kampus Mengajar dengan rincian 47,9 persen merasa puas dan 45,7 persen sangat puas.

Selain itu, kontribusi Program Kampus Mengajar yang dinilai paling membantu oleh para responden adalah inisiatif-inisiatif yang diberikan mahasiswa untuk pengembangan literasi dan numerasi bagi para siswa di sekolah penempatan (79,4 persen) dan kesediaan mahasiswa untuk berkoordinasi dengan guru pendamping selama pelaksanaan program (18,2 persen).

Penugasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 akan dimulai pada 20 Februari hingga 9 Juni 2023 mendatang. Setelah berhasil menyelesaikan penugasan, mereka akan mendapatkan rekognisi maksimal 20 sks sebagai pengakuan atas hasil belajar yang didapatkan selama mengikuti program.

KEYWORD :

Kampus Mengajar Kemdikbudristek Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :